Sedekah Buku Indonesia, Mengangkat Kualitas Literasi
Berdasarkan hasil riset Central Connecticut State University (2016), minat baca masyarakat Indonesia berada di peringkat kedua terbawah (60) dari 61 negara. Dan Anda tentunya paham kan bagaimana eratnya minat baca dikaitkan dengan mekanisme kita mendapatkan dan mengelola informasi selama ini? 91,58 persen masyarakat memilih televisi sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Sumber yang lain di antaranya radio (18,55 persen) serta koran, surat kabar dan buku (17,58 persen). Itu menurut kajian BPS tahun 2012. Yang lebih miris lagi, bahan bacaan berkualitas kini menjadi sebuah kesukaran tersendiri untuk kita temui khususnya di daerah terpencil.
Masalah literasi bukan hanya menyoal kualitas konten bacaan saja, tetapi juga ketersediaan akses, keteraturan penyaluran dan keterjangkauan dalam penyebarannya. Sayangnya, realitas berbicara lain. Semua hal tadi secara keseluruhan pelaksanaan kurang well-organized dan tampai terbengkalai. Makin ke pelosok kian sulit kita mendapatkan bahan literasi berkualitas atau rumah baca yang memadai. Apa dampak nyatanya? Jelas ini semakin memperparah kelumpuhan sektor edukasi yang berarti menurunnya mutu pendidikan serta menghambat kemajuan anak-anak didik. Bila kita biarkan maka membahayakan masa depan bangsa Indonesia kelak.
Visi Kerelawanan Sedekah Buku Indonesia
Sedekah Buku Indonesia hadir dengan inisiatif mengambil peran sebagai wadah pengumpulan hingga distribusi bahan literasi ke berbagai pelosok negeri Indonesia. Kami percaya menyajikan bahan literasi yang layak baca dapat membangun mimpi anak-anak. Dengan bahan literasi yang berkualitas kami ingin BERBAGI JENDELA MIMPI hingga seluruh pelosok Indonesia. Layak baca di sini artinya bahan literasi tersebut memiliki kualitas kegunaan yang tinggi, baik secara fisik maupun konten, sehingga menambah kebermanfaatan juga minat baca.
Intisari dari Visi kerelawanan kami sendiri ialah menyebarluaskan semangat “Berbagi Jendela Mimpi melalui Literasi” kepada seluruh elemen masyarakat agar kelak membangun sarana serta wawasan baru dan membukakan jalan yang memungkinkan penyelenggaraan gerakan literasi secara berkesinambungan. Semangat ini ingin kami tularkan ke daerah-daerah lain dengan melahirkan program-program kolaboratif Sedekah Buku Indonesia dengan local hero yang memiliki visi serupa. Harapannya bersama-sama kita menjadi penggerak perubahan pendidikan.
Menjadi Perantara Kebaikan
Menilik ulang kembali perjalanan komunitas Sedekah Buku Indoneisa, kerap ditemukan tantangan dalam mengumpulkan bahan bacaan yang sebetulnya masih memiliki nilai kegunaan cukup secara fisik namun keterbatasan dalam mengirimkan ataupun membawa bahan literasi hingga pelosok Negeri. Para relawan harus menempuh perjalanan jauh demi menyampaikan amanah buku-buku yang telah disumbangkan oleh para donatur. Bukanlah hal yang sulit namun juga tidak mudah. Kami yakin dengan bahan literasi yang kami distribusikan akan menjadi kebaikan bagi donatur maupun penerima donasi. Jarak, waktu dan pendanaan yang seringkali menjadi tantangan utama bukan menjadi hambatan. Kami percaya menjadi perantara kebaikan adalah hal mulia.
Lantas, bagaimana kami menjalankan mekanisme keberlanjutan dan penyaluran dalam gerakan “Berbagi Literasi” di komunitas Sedekah Buku Indonesia? Peran donatur yang menyumbang dalam bentuk dana maupun bahan literasi menjadi kunci yang menjamin keberlangsungan roda kegiatan komunitas. Donatur ini bisa hadir dari kalangan kampus (mahasiswa dan alumni), perusahaan, serta pihak-pihak yang terlibat dalam program kolaborasi dengan komunitas. Kemudian kami memilah bahan literasi yang sudah terkumpul sesuai dengan karaktersitik penerima donasi, sebelum memasuki tahap penyaluran. Lalu dalam proses distribusi bahan literasi, kami memprioritaskan daerah yang aksesnya sulit dijangkau dan perpustakaan yang minim bahan literasi berkualitas. Panti asuhan serta taman bacaan yang tengah berkembang juga menjadi pertimbangan dalam jalur distribusi kami. Secara spesifik, semua bahan literasi ini diperuntukkan bagi anak dan remaja berusia 4 s/d 17 tahun. Adapun bahan-bahan lain dapat diberikan sesuai dengan karakter daerah target distribusi.
Mari Sedekah Buku
Bahan literasi yang kami kumpulkan adalah berupa buku nonpelajaran, buku sains popular, buku cerita inspiratif, ensiklopedia, majalah anak-anak (Bobo, Disney, dll), buku cerita (dongeng, fabel, dan sejenisnya) serta buku gambar tematik, buku aktifitas (buku mewarnai, sticker dll), Buku pengembangan diri, Kamus bahasa asing, Novel yang dikhususkan untuk usia anak dan remaja. Kami tidak menerima konten bacaaan yang memiliki unsur asusila dan kekerasan. Saat ini kami juga mencari donasi yang khusus berbentuk alat permainan edukasi seperti puzzle, dll.
Peran Kaum Millenials
Baiklah. Saatnya membahas upaya persebaran. Sedekah Buku Indonesia sebetulnya sudah berada di sebagian daerah Jabodetabek serta beberapa daerah di Jawa maupun luar Jawa. Di antaranya Bandung, Jakarta, Bogor, Tangerang Selatan, Yogyakarta, Malang, Makassar, Parepare, Toraja dan Palembang. Dan para relawannya pun hadir dari beragam kalangan profesi dalam satu kesamaan visi: Berbagi Jendela Mimpi untuk Anak Indonesia. Upaya memberdayakan masyarakat lewat gerakan literasi sebagai langkah nyata mewujudkan visi Sedekah Buku Indonesia.
Tetapi dalam menjalani proses perluasan gerakan “Berbagi Literasi” ini, kami menemui berbagai ‘kesulitan’ di lapangan. Salah satu tantangannya adalah bagaimana menentukan metode yang tepat dalam memetakan kondisi demografis penduduk di suatu Kawasan. Pertama, yakni menganalisa terlebih dahulu latar belakang sosial dan pendidikan kelompok / komunitas yang menjadi sasaran penyaluran. Caranya dengan terjun mensurvei dan melakukan pendekatan langsung ke lapangan dengan warga lokal. Mencari informasi yang tepat sekaligus membangun kepercayaan warga terhadap Visi Sedekah Buku Indonesia. Barulah setelah itu mengkalkulasi cost untuk melakukan pengiriman bahan literasi beserta pilihan moda transportasinya, taupun membawa langsung ke daerah target distribusi.
Hal utama yang terus kami pikirkan adalah mencari akal agar kesinambungan partisipasi dalam memanfaatkan bahan literasi tetap berlanjut: kolaborasi komunitas, interaksi dengan orang lokal. Kami mengajak para Kaum Millenials untuk turut berpartisipasi dan bergerak mendorong ketersediaan bahan literasi bagi anak-anak Indonesia. Kamu bisa bergabung sebagai donatur maupun relawan yang terlibat langsung. Peran kaum Millenials serta aksi mereka mempunyai pengaruh besar dalam menginspirasi kaum muda lainnya hingga elemen masyarakat lainnya untuk turut mengamalkan kebaikan dan kemanusiaan.
Bakti Mencintai Kebaikan
If we were only for ourselves, the world would have been uglier to be lived in. Kiranya kita memang perlu berefleksi atas serangkaian tindakan serta perbuatan kita yang telah membentuk sebuah pola yang agak keliru. Seringkali pola itu mengantarkan kita pada pemikiran yang salah. Kita lebih gemar mengambil langkah-langkah yang cenderung oportunistik dan (celakanya) membenarkannya ketimbang menjalani kehidupan ini dalam persahabatan dan penuh ketulusan. Maka, Sedekah Buku Indonesia selalu berpegang teguh pada satu keyakinan: “Bakti Mencintai Kebaikan melalui Berbagi.”
Keyakinan ini sangat berhubungan erat dengan pendidikan dan pengetahuan. Sebab muara dari pendidikan adalah karakter, dan muara dari pengetahuan adalah kasih. Dengan berbagai kita memberikan kasih dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah berbagai kebaikan melalui literasi.
Larger Outreach and Broader Balance of Knowledge.
Itulah yang selalu kami cita-citakan dari usaha mengangkat kualitas literasi bangsa Indonesia. Sebuah outcome berupa penyebaran jangkauan serta keseimbangan (peredaran dan pemerataan) pengetahuan yang dilakukan masyarakat kita sendiri di tiap daerahnya. Dan kita masih perlu terus menggaungkan, menggalakkan gerakan “Berbagi Literasi” serupa. Agar pendidikan kita kelak bisa mendatangkan keselamatan bagi umat manusia di masa depan.
Juan Karnadi & Nur Anugerah
Content Writer & Founder
Sedekah Buku Indonesia
Sedekah Buku Indonesia, Mengangkat Kualitas Literasi
Berdasarkan hasil riset Central Connecticut State University (2016), minat baca masyarakat Indonesia berada di peringkat kedua terbawah (60) dari 61 negara. Dan Anda tentunya paham kan bagaimana eratnya minat baca dikaitkan dengan mekanisme kita mendapatkan dan mengelola informasi selama ini? 91,58 persen masyarakat memilih televisi sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Sumber yang lain di antaranya radio (18,55 persen) serta koran, surat kabar dan buku (17,58 persen). Itu menurut kajian BPS tahun 2012. Yang lebih miris lagi, bahan bacaan berkualitas kini menjadi sebuah kesukaran tersendiri untuk kita temui khususnya di daerah terpencil.
Masalah literasi bukan hanya menyoal kualitas konten bacaan saja, tetapi juga ketersediaan akses, keteraturan penyaluran dan keterjangkauan dalam penyebarannya. Sayangnya, realitas berbicara lain. Semua hal tadi secara keseluruhan pelaksanaan kurang well-organized dan tampai terbengkalai. Makin ke pelosok kian sulit kita mendapatkan bahan literasi berkualitas atau rumah baca yang memadai. Apa dampak nyatanya? Jelas ini semakin memperparah kelumpuhan sektor edukasi yang berarti menurunnya mutu pendidikan serta menghambat kemajuan anak-anak didik. Bila kita biarkan maka membahayakan masa depan bangsa Indonesia kelak.
Visi Kerelawanan Sedekah Buku Indonesia
Sedekah Buku Indonesia hadir dengan inisiatif mengambil peran sebagai wadah pengumpulan hingga distribusi bahan literasi ke berbagai pelosok negeri Indonesia. Kami percaya menyajikan bahan literasi yang layak baca dapat membangun mimpi anak-anak. Dengan bahan literasi yang berkualitas kami ingin BERBAGI JENDELA MIMPI hingga seluruh pelosok Indonesia. Layak baca di sini artinya bahan literasi tersebut memiliki kualitas kegunaan yang tinggi, baik secara fisik maupun konten, sehingga menambah kebermanfaatan juga minat baca.
Intisari dari Visi kerelawanan kami sendiri ialah menyebarluaskan semangat “Berbagi Jendela Mimpi melalui Literasi” kepada seluruh elemen masyarakat agar kelak membangun sarana serta wawasan baru dan membukakan jalan yang memungkinkan penyelenggaraan gerakan literasi secara berkesinambungan. Semangat ini ingin kami tularkan ke daerah-daerah lain dengan melahirkan program-program kolaboratif Sedekah Buku Indonesia dengan local hero yang memiliki visi serupa. Harapannya bersama-sama kita menjadi penggerak perubahan pendidikan.
Menjadi Perantara Kebaikan
Menilik ulang kembali perjalanan komunitas Sedekah Buku Indoneisa, kerap ditemukan tantangan dalam mengumpulkan bahan bacaan yang sebetulnya masih memiliki nilai kegunaan cukup secara fisik namun keterbatasan dalam mengirimkan ataupun membawa bahan literasi hingga pelosok Negeri. Para relawan harus menempuh perjalanan jauh demi menyampaikan amanah buku-buku yang telah disumbangkan oleh para donatur. Bukanlah hal yang sulit namun juga tidak mudah. Kami yakin dengan bahan literasi yang kami distribusikan akan menjadi kebaikan bagi donatur maupun penerima donasi. Jarak, waktu dan pendanaan yang seringkali menjadi tantangan utama bukan menjadi hambatan. Kami percaya menjadi perantara kebaikan adalah hal mulia.
Lantas, bagaimana kami menjalankan mekanisme keberlanjutan dan penyaluran dalam gerakan “Berbagi Literasi” di komunitas Sedekah Buku Indonesia? Peran donatur yang menyumbang dalam bentuk dana maupun bahan literasi menjadi kunci yang menjamin keberlangsungan roda kegiatan komunitas. Donatur ini bisa hadir dari kalangan kampus (mahasiswa dan alumni), perusahaan, serta pihak-pihak yang terlibat dalam program kolaborasi dengan komunitas. Kemudian kami memilah bahan literasi yang sudah terkumpul sesuai dengan karaktersitik penerima donasi, sebelum memasuki tahap penyaluran. Lalu dalam proses distribusi bahan literasi, kami memprioritaskan daerah yang aksesnya sulit dijangkau dan perpustakaan yang minim bahan literasi berkualitas. Panti asuhan serta taman bacaan yang tengah berkembang juga menjadi pertimbangan dalam jalur distribusi kami. Secara spesifik, semua bahan literasi ini diperuntukkan bagi anak dan remaja berusia 4 s/d 17 tahun. Adapun bahan-bahan lain dapat diberikan sesuai dengan karakter daerah target distribusi.
Mari Sedekah Buku
Bahan literasi yang kami kumpulkan adalah berupa buku nonpelajaran, buku sains popular, buku cerita inspiratif, ensiklopedia, majalah anak-anak (Bobo, Disney, dll), buku cerita (dongeng, fabel, dan sejenisnya) serta buku gambar tematik, buku aktifitas (buku mewarnai, sticker dll), Buku pengembangan diri, Kamus bahasa asing, Novel yang dikhususkan untuk usia anak dan remaja. Kami tidak menerima konten bacaaan yang memiliki unsur asusila dan kekerasan. Saat ini kami juga mencari donasi yang khusus berbentuk alat permainan edukasi seperti puzzle, dll.
Peran Kaum Millenials
Baiklah. Saatnya membahas upaya persebaran. Sedekah Buku Indonesia sebetulnya sudah berada di sebagian daerah Jabodetabek serta beberapa daerah di Jawa maupun luar Jawa. Di antaranya Bandung, Jakarta, Bogor, Tangerang Selatan, Yogyakarta, Malang, Makassar, Parepare, Toraja dan Palembang. Dan para relawannya pun hadir dari beragam kalangan profesi dalam satu kesamaan visi: Berbagi Jendela Mimpi untuk Anak Indonesia. Upaya memberdayakan masyarakat lewat gerakan literasi sebagai langkah nyata mewujudkan visi Sedekah Buku Indonesia.
Tetapi dalam menjalani proses perluasan gerakan “Berbagi Literasi” ini, kami menemui berbagai ‘kesulitan’ di lapangan. Salah satu tantangannya adalah bagaimana menentukan metode yang tepat dalam memetakan kondisi demografis penduduk di suatu Kawasan. Pertama, yakni menganalisa terlebih dahulu latar belakang sosial dan pendidikan kelompok / komunitas yang menjadi sasaran penyaluran. Caranya dengan terjun mensurvei dan melakukan pendekatan langsung ke lapangan dengan warga lokal. Mencari informasi yang tepat sekaligus membangun kepercayaan warga terhadap Visi Sedekah Buku Indonesia. Barulah setelah itu mengkalkulasi cost untuk melakukan pengiriman bahan literasi beserta pilihan moda transportasinya, taupun membawa langsung ke daerah target distribusi.
Hal utama yang terus kami pikirkan adalah mencari akal agar kesinambungan partisipasi dalam memanfaatkan bahan literasi tetap berlanjut: kolaborasi komunitas, interaksi dengan orang lokal. Kami mengajak para Kaum Millenials untuk turut berpartisipasi dan bergerak mendorong ketersediaan bahan literasi bagi anak-anak Indonesia. Kamu bisa bergabung sebagai donatur maupun relawan yang terlibat langsung. Peran kaum Millenials serta aksi mereka mempunyai pengaruh besar dalam menginspirasi kaum muda lainnya hingga elemen masyarakat lainnya untuk turut mengamalkan kebaikan dan kemanusiaan.
Bakti Mencintai Kebaikan
If we were only for ourselves, the world would have been uglier to be lived in. Kiranya kita memang perlu berefleksi atas serangkaian tindakan serta perbuatan kita yang telah membentuk sebuah pola yang agak keliru. Seringkali pola itu mengantarkan kita pada pemikiran yang salah. Kita lebih gemar mengambil langkah-langkah yang cenderung oportunistik dan (celakanya) membenarkannya ketimbang menjalani kehidupan ini dalam persahabatan dan penuh ketulusan. Maka, Sedekah Buku Indonesia selalu berpegang teguh pada satu keyakinan: “Bakti Mencintai Kebaikan melalui Berbagi.”
Keyakinan ini sangat berhubungan erat dengan pendidikan dan pengetahuan. Sebab muara dari pendidikan adalah karakter, dan muara dari pengetahuan adalah kasih. Dengan berbagai kita memberikan kasih dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah berbagai kebaikan melalui literasi.
Larger Outreach and Broader Balance of Knowledge.
Itulah yang selalu kami cita-citakan dari usaha mengangkat kualitas literasi bangsa Indonesia. Sebuah outcome berupa penyebaran jangkauan serta keseimbangan (peredaran dan pemerataan) pengetahuan yang dilakukan masyarakat kita sendiri di tiap daerahnya. Dan kita masih perlu terus menggaungkan, menggalakkan gerakan “Berbagi Literasi” serupa. Agar pendidikan kita kelak bisa mendatangkan keselamatan bagi umat manusia di masa depan.
Juan Karnadi & Nur Anugerah
Content Writer & Founder
Sedekah Buku Indonesia
Sedekah Buku Indonesia, Mengangkat Kualitas Literasi
Berdasarkan hasil riset Central Connecticut State University (2016), minat baca masyarakat Indonesia berada di peringkat kedua terbawah (60) dari 61 negara. Dan Anda tentunya paham kan bagaimana eratnya minat baca dikaitkan dengan mekanisme kita mendapatkan dan mengelola informasi selama ini? 91,58 persen masyarakat memilih televisi sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Sumber yang lain di antaranya radio (18,55 persen) serta koran, surat kabar dan buku (17,58 persen). Itu menurut kajian BPS tahun 2012. Yang lebih miris lagi, bahan bacaan berkualitas kini menjadi sebuah kesukaran tersendiri untuk kita temui khususnya di daerah terpencil.
Masalah literasi bukan hanya menyoal kualitas konten bacaan saja, tetapi juga ketersediaan akses, keteraturan penyaluran dan keterjangkauan dalam penyebarannya. Sayangnya, realitas berbicara lain. Semua hal tadi secara keseluruhan pelaksanaan kurang well-organized dan tampai terbengkalai. Makin ke pelosok kian sulit kita mendapatkan bahan literasi berkualitas atau rumah baca yang memadai. Apa dampak nyatanya? Jelas ini semakin memperparah kelumpuhan sektor edukasi yang berarti menurunnya mutu pendidikan serta menghambat kemajuan anak-anak didik. Bila kita biarkan maka membahayakan masa depan bangsa Indonesia kelak.
Visi Kerelawanan Sedekah Buku Indonesia
Sedekah Buku Indonesia hadir dengan inisiatif mengambil peran sebagai wadah pengumpulan hingga distribusi bahan literasi ke berbagai pelosok negeri Indonesia. Kami percaya menyajikan bahan literasi yang layak baca dapat membangun mimpi anak-anak. Dengan bahan literasi yang berkualitas kami ingin BERBAGI JENDELA MIMPI hingga seluruh pelosok Indonesia. Layak baca di sini artinya bahan literasi tersebut memiliki kualitas kegunaan yang tinggi, baik secara fisik maupun konten, sehingga menambah kebermanfaatan juga minat baca.
Intisari dari Visi kerelawanan kami sendiri ialah menyebarluaskan semangat “Berbagi Jendela Mimpi melalui Literasi” kepada seluruh elemen masyarakat agar kelak membangun sarana serta wawasan baru dan membukakan jalan yang memungkinkan penyelenggaraan gerakan literasi secara berkesinambungan. Semangat ini ingin kami tularkan ke daerah-daerah lain dengan melahirkan program-program kolaboratif Sedekah Buku Indonesia dengan local hero yang memiliki visi serupa. Harapannya bersama-sama kita menjadi penggerak perubahan pendidikan.
Menjadi Perantara Kebaikan
Menilik ulang kembali perjalanan komunitas Sedekah Buku Indoneisa, kerap ditemukan tantangan dalam mengumpulkan bahan bacaan yang sebetulnya masih memiliki nilai kegunaan cukup secara fisik namun keterbatasan dalam mengirimkan ataupun membawa bahan literasi hingga pelosok Negeri. Para relawan harus menempuh perjalanan jauh demi menyampaikan amanah buku-buku yang telah disumbangkan oleh para donatur. Bukanlah hal yang sulit namun juga tidak mudah. Kami yakin dengan bahan literasi yang kami distribusikan akan menjadi kebaikan bagi donatur maupun penerima donasi. Jarak, waktu dan pendanaan yang seringkali menjadi tantangan utama bukan menjadi hambatan. Kami percaya menjadi perantara kebaikan adalah hal mulia.
Lantas, bagaimana kami menjalankan mekanisme keberlanjutan dan penyaluran dalam gerakan “Berbagi Literasi” di komunitas Sedekah Buku Indonesia? Peran donatur yang menyumbang dalam bentuk dana maupun bahan literasi menjadi kunci yang menjamin keberlangsungan roda kegiatan komunitas. Donatur ini bisa hadir dari kalangan kampus (mahasiswa dan alumni), perusahaan, serta pihak-pihak yang terlibat dalam program kolaborasi dengan komunitas. Kemudian kami memilah bahan literasi yang sudah terkumpul sesuai dengan karaktersitik penerima donasi, sebelum memasuki tahap penyaluran. Lalu dalam proses distribusi bahan literasi, kami memprioritaskan daerah yang aksesnya sulit dijangkau dan perpustakaan yang minim bahan literasi berkualitas. Panti asuhan serta taman bacaan yang tengah berkembang juga menjadi pertimbangan dalam jalur distribusi kami. Secara spesifik, semua bahan literasi ini diperuntukkan bagi anak dan remaja berusia 4 s/d 17 tahun. Adapun bahan-bahan lain dapat diberikan sesuai dengan karakter daerah target distribusi.
Mari Sedekah Buku
Bahan literasi yang kami kumpulkan adalah berupa buku nonpelajaran, buku sains popular, buku cerita inspiratif, ensiklopedia, majalah anak-anak (Bobo, Disney, dll), buku cerita (dongeng, fabel, dan sejenisnya) serta buku gambar tematik, buku aktifitas (buku mewarnai, sticker dll), Buku pengembangan diri, Kamus bahasa asing, Novel yang dikhususkan untuk usia anak dan remaja. Kami tidak menerima konten bacaaan yang memiliki unsur asusila dan kekerasan. Saat ini kami juga mencari donasi yang khusus berbentuk alat permainan edukasi seperti puzzle, dll.
Peran Kaum Millenials
Baiklah. Saatnya membahas upaya persebaran. Sedekah Buku Indonesia sebetulnya sudah berada di sebagian daerah Jabodetabek serta beberapa daerah di Jawa maupun luar Jawa. Di antaranya Bandung, Jakarta, Bogor, Tangerang Selatan, Yogyakarta, Malang, Makassar, Parepare, Toraja dan Palembang. Dan para relawannya pun hadir dari beragam kalangan profesi dalam satu kesamaan visi: Berbagi Jendela Mimpi untuk Anak Indonesia. Upaya memberdayakan masyarakat lewat gerakan literasi sebagai langkah nyata mewujudkan visi Sedekah Buku Indonesia.
Tetapi dalam menjalani proses perluasan gerakan “Berbagi Literasi” ini, kami menemui berbagai ‘kesulitan’ di lapangan. Salah satu tantangannya adalah bagaimana menentukan metode yang tepat dalam memetakan kondisi demografis penduduk di suatu Kawasan. Pertama, yakni menganalisa terlebih dahulu latar belakang sosial dan pendidikan kelompok / komunitas yang menjadi sasaran penyaluran. Caranya dengan terjun mensurvei dan melakukan pendekatan langsung ke lapangan dengan warga lokal. Mencari informasi yang tepat sekaligus membangun kepercayaan warga terhadap Visi Sedekah Buku Indonesia. Barulah setelah itu mengkalkulasi cost untuk melakukan pengiriman bahan literasi beserta pilihan moda transportasinya, taupun membawa langsung ke daerah target distribusi.
Hal utama yang terus kami pikirkan adalah mencari akal agar kesinambungan partisipasi dalam memanfaatkan bahan literasi tetap berlanjut: kolaborasi komunitas, interaksi dengan orang lokal. Kami mengajak para Kaum Millenials untuk turut berpartisipasi dan bergerak mendorong ketersediaan bahan literasi bagi anak-anak Indonesia. Kamu bisa bergabung sebagai donatur maupun relawan yang terlibat langsung. Peran kaum Millenials serta aksi mereka mempunyai pengaruh besar dalam menginspirasi kaum muda lainnya hingga elemen masyarakat lainnya untuk turut mengamalkan kebaikan dan kemanusiaan.
Bakti Mencintai Kebaikan
If we were only for ourselves, the world would have been uglier to be lived in. Kiranya kita memang perlu berefleksi atas serangkaian tindakan serta perbuatan kita yang telah membentuk sebuah pola yang agak keliru. Seringkali pola itu mengantarkan kita pada pemikiran yang salah. Kita lebih gemar mengambil langkah-langkah yang cenderung oportunistik dan (celakanya) membenarkannya ketimbang menjalani kehidupan ini dalam persahabatan dan penuh ketulusan. Maka, Sedekah Buku Indonesia selalu berpegang teguh pada satu keyakinan: “Bakti Mencintai Kebaikan melalui Berbagi.”
Keyakinan ini sangat berhubungan erat dengan pendidikan dan pengetahuan. Sebab muara dari pendidikan adalah karakter, dan muara dari pengetahuan adalah kasih. Dengan berbagai kita memberikan kasih dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah berbagai kebaikan melalui literasi.
Larger Outreach and Broader Balance of Knowledge.
Itulah yang selalu kami cita-citakan dari usaha mengangkat kualitas literasi bangsa Indonesia. Sebuah outcome berupa penyebaran jangkauan serta keseimbangan (peredaran dan pemerataan) pengetahuan yang dilakukan masyarakat kita sendiri di tiap daerahnya. Dan kita masih perlu terus menggaungkan, menggalakkan gerakan “Berbagi Literasi” serupa. Agar pendidikan kita kelak bisa mendatangkan keselamatan bagi umat manusia di masa depan.
Juan Karnadi & Nur Anugerah
Content Writer & Founder
Sedekah Buku Indonesia